Saya berdarah campuran, dengan ayah berasal dari Bali dan ibu dari Solo. Saya lahir dan menetap di Jogjakarta hingga umur 2 tahun. Kemudian melanjutkan 7 tahun masa kecil saya di Jambi. Di usia yang baru 9 tahun, akhirnya saya kembali di tanah leluhur saya, Pulau Bali, hingga mendapatkan gelar sarjana arkeologi di Universitas Udayana Bali. Selepas wisuda di tahun 2015 sempat mencari peruntungan di Pulau Kalimantan dan Ternate dan kembali lagi ke Pulau Bali di tahun 2020. Saya gemar menggambar sejak kecil dan memutuskan untuk menekuni dunia animasi secara otodidak selama 2 tahun di Bali. Sekarang saya bekerja dari Bali, sebagai salah satu artis di perusahaan animasi. Lalu kemudian, 28 Agustus 2022 saya bertemu dengan Lia, pendamping hidup saya selamanya.
I am a mixblood, my father is originally Bali and my mother is come from Solo, Center of Java. I was born and raised 2 years in Jogjakarta. Then, I spent 7 years of my childhood in Jambi, south part of Sumatera Island. When I was 9 years old, finally I back to my ancestor island, Bali, till I graduated archeology major in Udayana University. After graduated in 2015, I was looking some fortune in Kalimantan Island and Ternate. But then I came back again to Bali in 2020. Since I love drawing very much, then I decided to autodidactly learning about animation. Hence currently I am working as an artist in an animation company. Then, it was 28 Augustus 2022, the day I met Lia, my forever.
Anak ketiga dari lima bersaudara. Kedua orangtua saya berdarah Batak, suku dari Sumatera Utara, tetapi saya lahir dan besar di Kota Padang, Sumatera Barat. Memutuskan merantau ke Pulau Bali di tahun 2015 setelah saya menamatkan S1 Sastra Jepang di Universitas Bung Hatta. Pernah bekerja di beberapa hotel berbintang di Pulau Bali selama 7 tahun pertama, dan nyaris berniat meninggalkan Pulau Bali akibat pandemi korona. Tapi awal tahun 2022 saya mendapat peruntungan untuk bekerja jarak jauh dari Bali di sebuah perusahaan. Hingga akhirnya 28 Agustus 2022, saya menemukan alasan kuat lainnya untuk tetap tinggal di Bali. Yaitu Alan, pendamping hidup saya selamanya.
I am the middle child of 5th siblings. Both of my parents are originally Batak, a tribe from North Sumatera, but I was born and raised in Padang, West Sumatera. In 2015, after finished my bachelor degree at Japanese Literature Bung Hatta University, I went to Bali. I worked in several luxury hotel and resort in Bali for 7 years and I was thinking to leave Bali when the corona pandemic hit us. But in the early 2022, I got a job offer to work remotely from Bali. Then, on 28 Aug 2022, I met another strongest reason to stay in Bali. He is Alan, my forever.
Resepsi 2 - 2nd Reception
Pawedan II - Wantilan
Griya Taksu Event and Space
Jl. Ir. Sutami, Kemenuh, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582
Resepsi 1 - 1st Reception
Pawedan II - Wantilan
Griya Taksu Event and Space
Jl. Ir. Sutami, Kemenuh, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582
Tuliskan sesuatu ucapan berupa harapan ataupun doa untuk kedua mempelai || Write any words, hope and pray for the couple here :